Facebook Twitter RSS
banner

Perancang Muda Indonesia Juara Desain Gaun Pengantin se-Asia

Meskipun dengan persiapan yang sangat mepet, Sisylia Octavia Candra (24), desainer muda asal Surabaya, akhirnya meraih juara favorit pada lomba "Design Wedding Gown" di Hong Kong yang diikuti 1.288 peserta seluruh Asia.

"Saya sangat senang karena meskipun rancangan itu digarap mendadak, kurang dua hari dari batas pengiriman, ternyata banyak orang menyukainya. Saya juga senang karena usaha saya selama ini tidak sia-sia," kata Sisyl, panggilan akrab Sisylia di Surabaya, Kamis.

Ia menjelaskan, kabar gembira yang diterima lulusan S1 jurusan seni visual dari "Emily Carr University of Arts and Design" Vancouver, Kanada, tersebut saat karyanya berjudul "I-Bloow" diumumkan masuk semifinal atau 15 besar dalam lomba yang diadakan "MaBelle Leo Diamond", akhir Agustus lalu.

Saat para finalis diundang ke Hong Kong, perempuan kelahiran Surabaya, 6 Oktober 1986 ini senang sekali karena bisa bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang punya interes sama dalam bidang desain, seperti dari Malaysia, Filipina, Hong Kong, China, Singapura.

"Saat acara penyesuan karya dengan model dan latihan jalan di panggung saya sempat tegang dan was-was. Karena kalau bajunya kekecilan atau kebesaran maka harus diubah hari itu juga, tapi syukurlah gaun karya saya pas betul dengan si model," ucap desainer yang juga meraih ratusan penghargaan nasional dan internasional di bidang seni lukis ini.

Kendala lain yang dihadapi Sisyl saat di Hong Kong adalah karena saat itu orang-orang yang terlibat tidak begitu paham dengan Bahasa Inggris. "Jadi agak susah untuk berkomunikasi dengan model dan kru lainnya. Untung sekali pada akhirnya semua berjalan lancarm sampai akhirnya karya saya diumumkan sebagai juara favorit," papar perempuan yang kini menempuh pendidikan sertifikasi jurusan "Fashion Design" di Arva School di Surabaya dan akan lulus Oktober 2011 ini.

Anak pertama dari empat bersaudara ini mengaku masih tetap menekuni aktivitas melukis karena kegiatan tersebut dianggap sudah menjadi jiwanya.

"Saya akui bahwa setelah berkonsentrasi di bidang 'fashion design' ini kegiatan melukis saya lebih sedikit terhambat karena saya harus membagi waktu dengan mendesain dan menjahit baju," tukasnya.

Di tahun 2011 ini, dia hanya menghasilkan dua lukisan di kanvas. Suatu saat, ia berharap bisa berkarir dengan sangat baik di bidang melukis dan desain pakaian tersebut.

( Sumber: http://id.berita.yahoo.com/perancang-muda-indonesia-juara-desain-gaun-pengantin-se-020925819.html )

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.
xxxxx

Perancang Muda Indonesia Juara Desain Gaun Pengantin se-Asia

Meskipun dengan persiapan yang sangat mepet, Sisylia Octavia Candra (24), desainer muda asal Surabaya, akhirnya meraih juara favorit pada lomba "Design Wedding Gown" di Hong Kong yang diikuti 1.288 peserta seluruh Asia.

"Saya sangat senang karena meskipun rancangan itu digarap mendadak, kurang dua hari dari batas pengiriman, ternyata banyak orang menyukainya. Saya juga senang karena usaha saya selama ini tidak sia-sia," kata Sisyl, panggilan akrab Sisylia di Surabaya, Kamis.

Ia menjelaskan, kabar gembira yang diterima lulusan S1 jurusan seni visual dari "Emily Carr University of Arts and Design" Vancouver, Kanada, tersebut saat karyanya berjudul "I-Bloow" diumumkan masuk semifinal atau 15 besar dalam lomba yang diadakan "MaBelle Leo Diamond", akhir Agustus lalu.

Saat para finalis diundang ke Hong Kong, perempuan kelahiran Surabaya, 6 Oktober 1986 ini senang sekali karena bisa bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang punya interes sama dalam bidang desain, seperti dari Malaysia, Filipina, Hong Kong, China, Singapura.

"Saat acara penyesuan karya dengan model dan latihan jalan di panggung saya sempat tegang dan was-was. Karena kalau bajunya kekecilan atau kebesaran maka harus diubah hari itu juga, tapi syukurlah gaun karya saya pas betul dengan si model," ucap desainer yang juga meraih ratusan penghargaan nasional dan internasional di bidang seni lukis ini.

Kendala lain yang dihadapi Sisyl saat di Hong Kong adalah karena saat itu orang-orang yang terlibat tidak begitu paham dengan Bahasa Inggris. "Jadi agak susah untuk berkomunikasi dengan model dan kru lainnya. Untung sekali pada akhirnya semua berjalan lancarm sampai akhirnya karya saya diumumkan sebagai juara favorit," papar perempuan yang kini menempuh pendidikan sertifikasi jurusan "Fashion Design" di Arva School di Surabaya dan akan lulus Oktober 2011 ini.

Anak pertama dari empat bersaudara ini mengaku masih tetap menekuni aktivitas melukis karena kegiatan tersebut dianggap sudah menjadi jiwanya.

"Saya akui bahwa setelah berkonsentrasi di bidang 'fashion design' ini kegiatan melukis saya lebih sedikit terhambat karena saya harus membagi waktu dengan mendesain dan menjahit baju," tukasnya.

Di tahun 2011 ini, dia hanya menghasilkan dua lukisan di kanvas. Suatu saat, ia berharap bisa berkarir dengan sangat baik di bidang melukis dan desain pakaian tersebut.

( Sumber: http://id.berita.yahoo.com/perancang-muda-indonesia-juara-desain-gaun-pengantin-se-020925819.html )